Sunday, October 21, 2012

KLONE UNGGUL TANAMAN KARET

Tanaman Karet merupakan tanman primadona perkebunan saat ini. Banyak pengusaha perkebunan mulai melirik tanaman yang berbahasa latin Hevea Brasiliensis ini untuk dikembangkan, karena harganya saat ini begitu menggiurkan.
Tetapi tanpa pengelolaan yang baik, hal tersebut menjadi impian belaka. Pengelolaan tanaman karet yang baik dilakuakan dengan pemilihan jenis clone yang akan dikembangkan.
Karena hal ini sangat mempengaruhi produktivitas tanaman. Dari berbagai jenis clone yang ditawarkan, PB 330 adalah salah satu jenis clone yang terbaik. Hal ini berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan selama 23 tahun. Saat ini tanaman clone Pb 330 yang ditanam di tahun 1990 mampu menghasilkan Lateks hingga 50 kg basah/Ha, dan kerapatan tanaman masih cukup tinggi, dan dari hasil pengamatan selama 20 tahun sejak mulai disadap pada umur 4 tahun, tanaman ini mempunyai potensi produksi yang tinggi sepanjang panel deresan. Untuk itu sudah saatnya kita beralih pada clone yang satu ini.

Friday, March 9, 2012

APLIKASI STIMULANT PADA TANAMAN KARET

PENDAHULUAN
      Berbagai cara saat ini di kembangkan untuk meningkatkan produktifitas tanaman karet. Mengingat pangsa pasar yang besar dan supplay masih berkurang, sementara perluasan areal perkebunan karet membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu peningkatan tekhnologi pengelolaan adalah salah satu cara yang dipandang paling tepat saat ini. Disamping pemupukan dan perbaikan terhadap mutu-mutu deresan Stimulant adalah hal yang paling mempengaruhi untuk meningkatkan produktifitas tanaman karet.

 SIFAT LATEKS
      Produk yang diambil dari tanaman karet adalah getah atau lateks. Lateks berada didalam pembuluh lateks yang ada didalam batang. Untuk mengeluarkan lateks maka pembuluh-pembuluh lateks harus dipotong atau disayat dengan menggunakan pisau sadap. Tidak semua jenis lateks dapat keluar optimal dari pembuluh lateks sewaktu disadap, sementara proses penyadapan bertujuan untuk mengeluarkan semua lateks yang ada pada pembuluh lateks pada waktu disadap. Hal ini disebabkan oleh sifat dari lateks tersebut ada yang low eksplosive dan high eksplosive. Klone tanaman karet yang mempunyai sifat High eksplosive membutuhkan perlakuan khusus untuk mengeluarkan lateks secara optimal dari pembuluh lateks. Perlakuan khusus inilah yang disebut pemberian Zat Stimulant atau zat perangsang.Pada Klone yang bersifat Low eksplosive tidak diperlukan pemberian zat perangsang atau stimulant karena lateks yang dihasilkan pada proses penyadapan sudah optimal.PB 340 adalah salah satu contoh klone tanaman karet yang mempunyai sifat lateks low eksplosive

 KODE STIMULANT. 
     Untuk menentukan suatu Klone lateks bersifat Low eksplosive atau low eksplosive dilakukan dengan latex diagnosis yang dilakukan di laboraturium dengan mengambil sampel daun dari tanaman karet tersebut. hasil dari lateks diagnosis selain menentukan sifat lateks juga menentukan kode stimulant yang menentukan dosis per pokok serta jumlah aplikasinya dalam satu tahun.

 APLIKASI STIMULANT 
     Stimulant yang digunakan biasanya Ethrel, pengaplikasiannya dilakukan dengan mengoleskan etrhel pada panel bidang sadap secara merata. Tidak dinajurkan pengaplikasian stimulant pada saat tanaman karet mengalami pertumbuhan daun muda, selain tidak memberikan kontribusi yang baik terhadap peningkatan produksi hal ini dapat menyebabkan terganggunya proses fisilogis tanaman yang mengakibatkan tanaman karet mati. 

PENINGKATAN PRODUKSI
      Dari berbagai pengalaman dan penelitian peningkatan prosuksi pada klone-klone yang bersifat high ekspolosive ini sangat nyata terhadap aplikasi stimulant. PB 260, RRIM 921, DMI 14 adalah contoh dari klone yang bersifat High Eksplosive yang banyak di kembangkan saat ini.Untuk itu aplikasi yang tepat dan penentuan kode stimulant yang benar dapat meningkatkan produktivitas tanaman karet.